Laman

Minggu, 27 Juni 2010

TQM & TQEM

Oleh: Dr.Eddi Suprayitno

1. Pendahuluan
Konsep kualitas total Total Quality Management saat ini telah banyak dikenal orang. Filosofi mendahulukan kepentingan pelanggan sudah menjadi hal yang akrab di kalangan pelaku bisnis saat ini. Demikian pula dengan mengintegrasikan konsep total manajemen ini dengan kebijakan lingkungan. Upaya untuk itu telah memunculkan apa yang kemudian disebut Total Quality Environmental Management (TQEM).

Tujuan penulisan makalah ini adalah: untuk menyegarkan kembali pada para pembaca yang telah mengetahui konsep ini, juga membantu para pembaca yang baru mengenal istilah ini mengenai apa itu TQM dan apa itu TQEM sekaligus menjawab pertanyaan mengapa elemen Lingkungan dimasukkan kedalam TQM menjadi TQEM.

Manfaat yang akan diperoleh pembaca antara lain:
1. Pemahaman akan TQM dan TQEM
2. Mengerti perangkat dan metoda TQEM
3. Mengerti dasar penerapan atau implementasi TQEM
4. Mengerti manfaat penerapan prinsip-prinsip TQEM dalam perusahaannya

Untuk mengerti TQEM dibawah ini diuraikan sedikit mengenai TQM sebagai dasar munculnya TQEM.

1.1. Total Quality Management (TQM)
TQM bermula di AS selama PD II, ketika ahli statistik AS W.Edward Deming menolong para insinyur dan teknisi untuk menggunakan teori statistik untuk memperbaiki kualitas produksi. Setelah perang, teorinya banyak diremehkan oleh perusahaan Amerika. Kemudian Deming pergi ke Jepang, dimana dia mengajarkan pemimpin bisnis top pada Statistical Quality Control, mengajarkan mereka dapat membangun negaranya jika mengikuti nasehatnya.

TQM muncul sebagai respon pada kesulitan membaurkan pendekatan kualitas teknis dengan tenaga kerja yang berkembang pesat tak terlatih atau semi terlatih saat dan setelah PD 2. Meskipun banyak dari ide tersebut berawal di AS namun sebagian besar perusahaan Jepanglah yang mengimplementasikannya dan memperbaikinya dari 1950an. Seperti halnya pendekatan kualitas teknis, TQM juga menekankan pada pentingnya input namun mengembangkannya dari kompetensi teknis ke juga termasuk pentingnya motivasi orang dan kemampuannya untuk bekerja dalam tim dalam rangka memecahkan persoalan. Sebagai tambahan TQM berfokus pada pentingnya proses bisnis yang baik terutama satu pola yang mengurangi hambatan dari batasan internal dan mengerti kebutuhan detail pelanggan sehingga kebutuhan mereka dapat sepenuhnya tercapai. Keperluan-keperluan ini sejauh ini mencapai tahap dimana TQM menjadi pemikiran terbaik sebagai filosofi manajemen umum daripada pendekatan tertentu untuk kualitas.

Dalil TQM telah digunakan oleh European Foundation for Quality Management (EFQM) yang dimodelkan pada penghargaan Malcolm Baldrige Quality Award (MBQA) dari AS dan pendahulunya Deming Prize di Jepang.

1.2. Apa itu TQM?
Terdapat beberapa definisi TQM:
• Tobin (1990) mendefinisikan TQM sebagai usaha terintegrasi total untuk mendapatkan manfaat kompetitif dengan cara secara terus-menerus memperbaiki setiap faset budaya organisasional.

• Witcher (1990) menekankan pada pentingnya aspek-aspek TQM menggunakan penjelasan berikut:
Total: Menandakan bahwa setiap orang dalam perusahaan harus dilibatkan (bahkan mungkin pelanggan dan para pemasok).